Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Dasar Teori Untuk Laporan Praktikum Analisa Fluida Reservoir

Minyak mentah hasil pengeboran adalah fraksi minyak bumi yang dapat di konversi lagi secara ekonomis untuk membuat produk yang bernilai lebih tinggi di kilang minyak. Minyak bakar terdiri dari campuran residu cair yang di peroleh dari proses perekahan fraksi - fraksi lain yang titik didihnya sesuai dengan kebutuhan dan di peroleh dari distilasi minyak bumi. Minyak baakr di klasifikasikan menurut sifat - sifatnya, misalnya titik nyala (flash point), titik tuang (pour point), kadar air dan sedimen, residu karbon, suhu dan viskositas. Sifat - sifat ini di tentukan dengan uji baku yang di kembangkan di bawah pengawasan ASTM (American Society for Testing and Materials) lembaga pengujian dan bahan - bahan Amerika Serikat.



Minyak mentah adalah cairan coklat kehijauan sampai hitam yang terutama terdiri dari karbon dan hidrogen. Teori yang paling umum di gunakan untuk menjelaskan asal - usul minyak bumi adalah organic source materials. Kita memang lebih sering mendengar bahwa minyak bumi tercipta dari organic compounds dari pada anorganic compounds. Teori organik sendiri menyatakan bahwa minyak bumi merupakan produk perubahan secara alami dari zat - zat anorganik yang berasal dari sisa - sisa tumbuhan dan hewan yang mengendap selama ribuan sampai jutaan tahun. Akibat dari pengaruh tekanan, temperatur, senyawa logam dan mineral serta letak geologis selama proses perubahan tersebut, maka minyak bumi akan mempunyai komposisi yang berbeda di tempat yang berbeda.

Minyak bumi merupakan campuran yang sangat kompleks dari hidrokarbon - hidrokarbon penyusunnya. Oleh karena itu, analisis kadar senyawa - senyawa penyusunnya yang bukan saja amat sulit di lakukan, juga kurang berguna dalam praktek. Analisis elemental yang menentukan kadar - kadar unsur karbon, hidrogen, belerang, nitrogen, oksigen dan logam - logam juga tidak memberi gambar mengenai karakter dan sifat minyak bumi yang di hadapi. Padahal, dalam merancang proses pengolahan minyak bumi mentah, informasi - informasi tersebut sangat di butuhkan. Mengingat hal itu, orang mulai mengembangkan metode - metode semi empirik untuk mengkarakterisasi minyak bumi berdasarkan hasil - hasil pengukuran sifat - sifat fisik dan kimia yang di mudah di tentukan.

Karakteristik dari minyak bumi sendiri kita ketahui ada beberapa maca. Salah satu cara menentukan karakteristik dari minyak bumi adalah dengan cara menentukan titik kabut, titik beku dan titik tuang dari minyak tersebut. Dari proses itu, maka kita bisa mengetahui jenis dan karakter minyak tersebut. Kita bisa mengetahui apakah minyak tersebut tergolong dalam minyak berat atau minyak ringan.

Minyak mentah (crude oil) akan mengalami perubahan bentuk ketika di produksikan dari dalam sumur ke permukaan karena perbedaan temperatur. Hal terebut akan menimbulkan masalah pada waktu proses transportasi jika crude oil membeku di dalam flow line. Untuk mengatasi masalah tersebut di gunakan heater agar temperatur tetap terjaga. Dengan di ketahui titik kabut, titik beku dan titik tuang dari minyak mentah yang di produksi, akan dapat di tentukan apakah flowline memerlukan heater atau tidak dan setiap berapa feet sekali perlu di pasang heater bila alat itu di butuhkan. Atas dasar masalah tersebut, penentuan titik kabut, titik beku dan titik tuang crude oil sangat di perlukan dalam operasi produksi.

Baca juga Alat Lab Beserta Fungsinya Untuk Laporan Praktikum Analisa Fluida Reservoir

Kelarutan minyak dalam air adalah sekitar 30 mg/L dan tergantung kepada komposisi kimia dan temperatur. Besaran kelarutan itu di capai oleh minyak aromatik dengan berat molekul kecil seperti benzene, toluene, ethybenzene dan xylene. Sifat kelarutan ini sangat penting untuk prediksi minyak di air, proses bioremediasi dan ekotoksisitas minyak. Karakteristik minyak adalah berbeda untuk minyak mentah dan minyak olahan. Senyawa baru dapat muncul dalam minyak olahan, yang di hasilkan dari pengolahan minyak mentah. Minyak mentah mengandung senyawa non-hydrocarbon (sulfur, nitrogen, oxygen dan beberapa senyawa logam berat) Leahy dan Colwell, 1990. Selanjutnya minyak di klasifikasikan berdasarkan kelarutan dalam pelarut organic, yaitu :
1. Hydrocarbon jenuh termasuk dalam kelas ini adalah alkana dengan struktur CnH2n+2 (Aliphatics) dimana n > 40. Hydrocarbon jenuh ini merupakan kandungan terbanyak dalam minyak mentah.
2. Hydrocarbon aromatic dengan di ketahui titik kabut, titik tuang dan titik beku dari crude oil yang di produksi, akan dapat di tentukan apakah flow line memerlukan heater atau tidak dan setiap berapa feet sekali perlu di pasang heater bila alat itu di butuhkan.
Sandiok
Sandiok QHSE Officer PT. Nindya Karya | D3 Fire and Safety of Balongan Oil and Gas Academy

Posting Komentar untuk "Dasar Teori Untuk Laporan Praktikum Analisa Fluida Reservoir"